Thursday, May 15, 2014

Minoritas

Jadi minoritas itu enggak enak...!!
Hal ini  gw rasain saat berkunjung ke Manado dan Bali. Kamu tau gimana rasanya puasa di Manado? Mo solat itu susah, masjid jarang, mushola di fasilitas umum juga jarang kalo ada tempatna seadanya banged. Suara adzan juga samar-samar terdengar, bikin galau antara udah waktu "buka" ato belum. Dan hal ini bikin gw dikit "syok" karena kita yang terbiasa denger adzan bersaut-sautan, bisa solat dimana aja tiba-tiba masuk kesebuah wilayah yang gereja dimana-mana. Bahkan banyaknya gereja di Manado lebih banyak daripada masjid di Jakarta......
Terus gw jadi mikir, apa gini juga yang dirasain para kaum minoritas di tanah Jawa? Mo ibadah susah, dan harus terbiasa bahwa kaum mayoritas bisa melakukan segalanya. Misalnya saat di Manado bulan Desember, bakal banyak acara natal dimall, pawai dijalanan dan petasan juga dimana-mana. Sedangkan pas Ramadhan, nuansanya g seriuh disini. Nah coba kalian perhatiin pas Natal di Jawa, mereka bakal g bisa serame dan seseru klo mereka ngerayain natal di Manado. Ato orang Bali yang ngerayain Nyepi di Luar Bali, pasti suasananya g bakal bisa sekhitmat di Pulau Dewata, mungkin malah banyak godaannya.
Gw jadi mikir lagi, kita sebagai umat mayoritas dinegeri ini mungkin perlu berkaca : sudahkah kita memperlakukan kaum minoritas disini sesuai dengan pri kemanusiaan dan pri keadilan ^^ Karena menjadi kaum minoritas itu tidak pernah enak. Prinsip gw adalah jika kita memperlakukan orang lain dengan baik, pasti orang lain juga akan memperlakukan kita dengan baik. Jadi selalu berusaha bersikap baik kepada siapa saja itu g ada ruginya (padahal berat juga dilakuin T_T).
Mari kita instropeksi diri apakah kegiatan-kegiatan kita tidak menggangu kaum minoritas lain dan kita tidak bertindak sewenang-wenang karena kita termasuk kaum MAYORITAS.

---SEKIAN----

No comments: