Monday, October 24, 2011

kebebasan pers???

Well, sepertinya passion menulis gw meningkat ni....love it!!!!
Udah lama gw merasa janggal dengan perkembangan media masa kini. Sejak gw sadar klo pemilik tipi-tipi di indonesia adalah penguasa. Awalnya ketika tau dessy anwar dipecat dari rcti gara-gara ikut salah satu parpol. And gw mulai terus bertanya-tanya,.....surya paloh ternyata juga anggota parpol. Akhirnya gw mulai berfikir, klo yang punya itu anggota parpol dengan gampangnya mereka akan menyetir arus pemberitaan untuk benefit parpolnya pasti. Ditambah lagi sejak munculnya nasdem plus berita metro yang gencar menyiarkan segala aktivitas "partai" tersebut. Dilihat saja sudah cukup menjelaskan kemana arah tipi ini akan berlabuh. Padahal banyak orang yang menganggap metro sebagai tipi berita paling handal, profesional dan independen. Saya juga berfikir begitu. Tapi semenjak ada nasdem di metro, gw jadi sangsi. Tapi tipi mana lagi yang punya berita se-qualified metro. Sebagus-bagusnya abang gw, abang PN, jujur menurut gw berita bang PN kurang dalam dan maksimal. Sorry to say ni bang....
Anyway inti posting ini adalah bagaimana peran media masa kini mendogma masyarakat yang kadang menyesatkan. Gw bilang kadang, g sering....Coba kita telaah satu persatu berita di media. Banyak berita alay yang jadi topik utama mereka. Ingatlah waktu berita penangkapan Noordin M top, menurut gw itu peliputan paling alay selama gw eksis. Apa pula ada live report di TKP pas tembak-tembakan, pake acara masuk rumah target juga setelah kondisi normal. Mau bikin film???? aneh-aneh aja deh. Terus berita tentang hmm...apalagi ya?? hehe terlalu banyak berita tidak proporsional sih jadi lupa. Intinya sering gw merasa media melakukan justifikasi sepihak yang sepertinya ingin menggiring opini publik agar sesuai denagn kehendak media. 
Parah lagi klo udah berhubungan sama media gosip. Narasinya terlihat sangat bodoh, seperti masyarakat dianggap seperti boneka yang bisa diatur opininya. Tapi sebenarnya, menurut keyakinan gw berita gosip itu 90% benar. Cuma sayang yang diberitakan adalah masalah pribadi yang kadang sepele tapi banyak yang sebenarnya adalah pesan moral. berfikir positif, saat sebuah media gosip memberitakan tentang perselingkuhan atau lebih halusnya poligami. Secara tersirat ada pesan moral dalam berita itu, yaitu kita jangan sampai berperilaku seperti itu. Namun kadang ada sebagian orang yang menganggap berita itu adalah tuntunan. OMG......
Intinya lagi, gw udah kurang percaya sama berita-berita masa kini. Banyak yang menurut gw berita tersebut sudah diplintir-plintir untuk kepentingan pihak tertentu. Intinya lagi-lagi berita sekarang tidak independent. Yup ini cuma asumsi saya, manusia bodoh media yang mencoba berfikir tentang berita.

No comments: