Thursday, July 24, 2014

Islamku Kini

Habis baca thread di kaskus dan terdorong untuk menulis hal yang sama, karena menurut saya isi threadnya hampir sama dengan pemikiran saya.
Beberapa tahun terakhir ini saya merasa islam disini udah berbagai macam bentuknya, mulai dari perbedaan awal puasa dan lebaran, beda jumlah sholat tarawih, dan beda-beda lain yang sering membuat saya merasa "kayaknya dulu ibu gw g pernah ngajarin kaya gini???"
Dengan berkembangnya teknologi, makin gampang memperoleh akses informasi termasuk juga informasi tentang ajaran agama, hukum agama, dll Tapi saking banyaknya informasi yang tersedia makin bikin pusing juga karena isinya beda-beda. Saya bandingkan saat saya masih kecil. Mungkin memang saat itu saya masih belum paham benar tentang islam, mungkin saat itu memang akses informasi juga terbatas atau mungkin memang islam sekarang mulai terpecah-pecah menjadi 73 golongan seperti hadist nabi. Entahlah saya belum yakin mana yang benar.
Satu aliran yang membuat saya menulis ini semua adalah aliran KAM*I turunan dari PK* turunan lagi dari (katanya) ikhwanul muslimim (langsung to the point aja apa yang sebenarnya pengen saya bahas). Bagi saya aliran inilah yang merusak islam di Indonesia (maaf sepertinya kalimatnya agak keras. Ini pandangan saya). Sejak masuknya faham jilbaber dan celana cingkrang, membuat saya semakin bingung dengan bentuk islam di Indonesia. Karena islam di Indonesia menjadi beda dengan islam yang diajarkan disekolah saya dulu dan islam yang diajarkan oleh orang tua saya. Keluarga saya Muhammadiyah. Kakek saya pengurus Muhammadiyah. Nenek-nenek saya aktivis Muhammadiyah jadi ajaran Muhammadiyah kental di keluarga saya. Dan dalam keluarga saya ajaran-ajaran bid'ah itu g dipake. Ajaran tahlilan, ziarah kubur pas waktu-waktu tertentu, doa qunut, dll g pernah diajarin. Sekarang ditambah lagi dengan ajaran KAM*I dan turunannya yang makin jauh dari ajaran keluarga saya. Menurut saya lebih nalar dan masuk akal ajaran keluarga saya (a.k.a Muhammadiyah). Bagi saya islam itu agama yang berkembang, agama sampai akhir zaman. Bukan agama jaman Rusulullah saja. Jadi klo ada yang masih berfikir sikat gigi pake siwak, pake cadar warna hitam, manggil akhi ukhti, mending orang itu pindah ke Arab deh atau perlu time traveller ke jaman nabi? MIKIR!!!
Aliran KAM*I ini sangat peduli dengan musibah negara lain (Palestina). Klo udah menyangkut Gaza, aliran ini seperti layaknya pejuang jihad gagah perkasa, padahal modalnya cuma facebook yang asli bikinan turunan yahudi (ironi). Mungkin mereka lupa klo disini, diIndonesia masih banyak saudara setanah air sendiri yang butuh pertolongan, bimbingan dan dukungan selakyaknya mereka mendukung negara lain. Yes, i know tindakan mereka mendukung Gaza g salah, yang mengganggu adalah kelakuan, tindakan, dan hiruk pikuk mereka yang berlebihan.Saya merasa aliran ini serasa aliran paling benar islamnya. Yang g sesuai dengan mereka adalah kafir, zionis, antek amerika dll umpatan yang sering mereka lontarkan. 
Saya menulis seperti ini karena saya pernah berinteraksi dengan mereka dan saya juga pernah ikut pelatihan mereka. Bagi saya aliran mereka seperti kacamata kuda, ya seperti yang saya bilang diatas sepertinya mereka belum move on dari jaman nabi dan menerjemahkan ajaran agama apa adanya tanpa mempertimbangkan dengan kondisi jaman. Saya pernah dinasehati jangan mengidolakan artis barat, idolakanlah nabi Muhammad. Kaumnya sendiri klo liat Maher Zain selayak ababil nonton one direction. Atau masih lupa bagaimana fanatiknya mereka dengan junjungan mereka yang mulia para alim ulama aliran mereka ; Hilmi Aminuddin, Anis Matta, LHI, Aa Gym yang jelas-jelas udah keliatan bobroknya. MIKIR!!! 
Di tambah lagi datangnya iklim copras capres ini, makin keliatan mana kaum yang pakai otak mana yang pake dengkul. Udah familiar kan dengan kelakuan kaum ini yang hanya bisa nyebar berita negatif, fitnah, blackcampain yang asal sumbernya aja dipertanyakan. Apa pernah mereka memberitakan berita positif tentang pihaknya? MIKIR!!! Ini masih di tingkat simpatisannya saja. Belum di kalangan elitenya yang sepertinya ambisi merebuat kekuasaan selayak manusia kehausan di padang terik. Dengar dari berita underground (kebenarannya belum bisa diyakini) kaum ini ingin mendirikan Negara Islam di Indonesia, makanya mereka getol banged kampanye membabi buta asal menang. Sedikit kelihatan si bagaimana upaya mereka mencoba mengalihkan keberagaman masyarakat Indonesia untuk dijadikan sama, keseragaman di bawah islam* (baca : islam aliran mereka). Mulai dari mengharamkan memilih pemimpin yang bukan dari islam, mengharamkan ucapan selamat hari raya agama lain, mewajibkan sekolah-sekolah mengikuti ajaran aliran mereka, brainwash ke mahasiswa polos tentang kebenaran ajaran mereka dan tentunya yang terakhir adalah mencari kekuasaan lewat politik PK* untuk sedikit demi sedikit mengikis keberagaman bangsa Indonesia. Sayangnya GAGAL!
Sekarang liat saja pejabat yang masuk daftar hitam KPK, rata-rata muslim (PK* juga masuk didalamnya). Dan sekarang diperhatikan, siapa pejabat yang bersinar : ahok, ignatius jonan yang notabene non muslim. Ini bisa diartikan non muslim sudah mulai mengusai Indonesia. Harus dihentikan!!! (ini pikiran orang PK*). Klo orang nalar harusnya bercermin, kenapa orang-orang itu bisa lebih baik bekerja, jujur, merakyat dan sederhana daripada pejabat muslim yang mayoritas itu. Harusnya malu, bukan mengkafir-kafirkan orang.....
Masyarakat kita alhamdulilah mulai cerdas dan bisa berfikir. Meskipun sama-sama islam, kita yakin mana yang benar mana yang ngawur. Semoga tulisan saya ini bukan bisikan setan. Insya Allah ini pandangan saya akan ajaran mereka. Klo salah saya minta maaf...


No comments: